Rabu, 03 Juni 2009

Peralatan Sablon dan Bahan-bahan Sablon

Yang mau belajar tentang sablon...... membuat/mencetak gambar ke suatu benda..
semoga bermanfaat bagi yang membutuhkannya...


Peralatan Sablon dan Bahan Sablon :
Sebelum melakukan penyablonan alat dan bahan sablon sebaiknya tersedia dalam proses menyablon. Alat dan bahan merupakan media yang relevan digunakan pada era sekarang, tidak tertutup kemungkinan di masa mendatang alat dan bahan yang digunakan mengalami inovasi, sehingga alat dan bahan tersebut kurang relevan lagi. Gunakan alat dan bahan yang berkualitas baik, sehingga hasilnya memuaskan semua pihak.
A. Alat
Bermacam-macam alat yang digunakan dalam proses menyablon, baik alat pokok maupun alat pelengkap yang dapat diperinci sebagai berikut:
1. Alat pokok (utama) yang terdiri atas:
a. Screen Printing ( kain monyl dengan bingkainya)
Screen Printing adalah kain monyl yang telah dipasang bingkainya. Kain monyl merupakan salah satu dari jenis kain yang dikhususkan untuk keperluan menyablon. Ada beberapa jenis kain monyl yang dapat digunakan untuk menyablon antara lain; nytal, sutera, polyster, polyamida, dan sebagainya. Kain jenis tersebut banyak dipasarkan di Toko Alat Cetak Sablon.
Ukuran kain monyl bermacam-macam dari yang kasar sampai yang halus. Sistem penomoran monyl berdasarkan banyaknya pori-pori kain dalam setiap satuan luas bidang tertentu. Hal tersebut menunjukkan makin tinggi nomor monyl, makin banyak jumlah pori-pori kain tersebut dalam setiap satuan luas bidang kain, yang berarti kain tersebut makin halus, kain semakin halus maka hasilnya juga semakin bagus. Demikian sebaliknya, semakin kecil nomor monyl menunjukkan makin sedikit pori-pori yang terdapat pada kain tersebut pada tiap satuan luas bidang kain itu, yang berarti kain tersebut makin kasar.
Pada umumnya ukuran monyl/screen dapat dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu:
1) Monyl kasar, Nomor : 60 T – 90 T
2) Monyl sedang, Nomor : 120 T – 150 T
3) Monyl halus, Nomor : 180 T – 200 T
Pemilihan jenis ukuran monyl sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis bahan yang akan disablon. Halus atau kasarnya ukuran monyl berpengaruh terhadap banyak sedikitnya tinta sablon yang dapat diserap oleh bahan yang disablon. Hal itu menunjukkan ukuran monyl dapat mempengaruhi hasil penyablonan pada tiap bahan yang berbeda.
Pemilihan jenis ukuran monyl dengan bahan yang akan disablon secara umum dapat dikelompokan sebagai berikut :
Bahan yang disablon Sifat Bahan Ukuran Monyl Siafat Monly
Kaos, kain dan handuk
Kayu dan kertas karton
Kaca, mika, plastik, seng Menyerap cat/tinta
½ menyerap cat/tinta
Tidak menyerap cat/tinta No. 60 T – 90T
No. 120T – 200T
No. 180T – 200T Kasar
Sedang
Halus

Nomor kerapatan screen untuk beberapa jenis bahan :
 Screen 49 T - 55 T : Untuk menyablon selimut, handuk, dan karung
 Screen 62 T : Untuk sablon timbul, kaos motif blok, lem sticker floating
 Screen 77 T : Untuk sablon kaos motif halus dan berbagai macam spanduk
 Screen 90 T : Untuk sablon kaos motif raster, kaca dan berbagai jenis textil
 Screen 120 T : Untuk sablon seng, karton, kayu, kulit imitasi dan kertas motif blok
 Screen 150 T : Untuk sablon plastik, kertas, mika dan sticker motif blok
 Screen 165 T : Untuk sablon plastik, kertas, logam, mika dan barang pecah belah (piring, gelas, keramik)
 Screen 180 T : Untuk sablon plastik dan jenis kertas bertextur halus
 Screen 200 T: Untuk sablon raster

b. Rakel ( Pembesut )
Rakel merupakan alat yang penting dalam proses menyablon. Rakel digunakan untuk menyapu dan menekan tinta cetak yang ada dalam screen printing agar merembes melalui pori-pori monyl yang telah berbentuk gambar sehingga menempel/ mencetak pada bahan yang disablon.
Rakel terbuat dari bermacam bahan seperti; plastik yang lentur, karet dan busa karet yang keras. Agar mudah dan enak dalam menggunakannya, rakel diberi tangkai/ pegangan dari kayu. Bentuk ujung rakel juga bermacam-macam antara lain; runcing, persegi dan bulat.
Ukuran rakel disesuaikan dengan besar kecilnya bingkai screen atau gambar yang akan dicetak. Sebaiknya rakel yang digunakan ukuran lebih panjang 3 – 5 cm dari gambar yang akan dicetak agar seluruh gambar dapat tercetak dalam sekali besut. Bila ukuran rakel lebih pendek dari ukuran gambar maka akan diperlukan dua atau tiga kali pembesutan, hal tersebut akan meninggalkan bekas sambungan dan bercak pada hasil penyablonan. Dengan demikian hasil cetak tidak berkualitas.
c. Meja Cetak /Meja Sablon
Menyablon sebenarnya dapat dilakukan di mana saja asal tempat yang digunakan datar dan rata. Akan tetapi sebaiknya menggunakan meja khusus agar mudah pengerjaan cetaknya dan hasil cetakan cenderung lebih berkualitas. Apalagi jika cetakan beraneka warna maka meja cetak merupakan hal keharusan agar hasilnya bisa maksimal.
Meja cetak sebaiknya dilengkapi dengan catok, kaca dan lampu neon. Catok digunakan untuk menjepit screen agar tetap stabil letak dan kedudukannya. Sedangkan kaca dan neon berfungsi untuk membantu menempatkan gambar pada posisinya yang tepat, terutama untuk menempatkan bentuk dan warna gambar yang rumit.

2. Alat pelengkap yang terdiri atas:
a. Alat-alat Menggambar dan Menulis
Alat-alat menggambar diperlukan terutama untuk membuat klise, baik klise positif maupun klise negaif. Alat-alat gambar yang diperlukan antara lain:

1) Pensil
Pensil beragam bentuknya dan memiliki ukuran kekerasan, yaitu dari ukuran B yang lunak hingga ukuran H yang keras. Semakin besar nomor B semakin lunak pensil tersebut. Demikian pula semakin besar no H, ukuran pensil akan semakin keras.
Beberapa ukuran kekerasan pensil antara lain:
(1) pensil keras dengan ukuran 9H, 8H, 7H, 6H, 5H, 4H, dan 3H;
(2) pensil sedang dengan ukuran 2H, H, HB, dan B; serta
(3) pensil lunak dengan ukuran 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, dan 7B.
Penggunaan pensil dalam proses menyablon adalah untuk mensket bentuk objek, membuat desain gambar dan gambar klise.

2) Penggaris dan Meteran
Penggaris dan meteran keduanya dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Untuk mengukur skala yang pendek menggunakan penggaris, sedangkan skala yang lebih panjang lebih baik dengan meteran.

3) Penggaris segi tiga siku-siku
Penggaris siku berfungsi untuk membuat garis lurus, sudut siku, tegak lurus dan mengecek bentuk dan model persegi.
4) Penggaris bengkok (taken maal)
Penggaris jenis ini khusus untuk membentuk garis- garis lengkung, oval dan bidang geometris ( segi tiga, segi empat, bujur sangkar, lingkaran ).

5) Jangka
Jangka digunakan untuk membuat variasi ornament dan bentuk lingkaran dengan berbagai ukuran.

6) Penghapus
Penghapus digunakan untuk menghapus bentuk gambar yang salah atau yang tidak kita kehendaki, kemudian dirubah sesuai keinginan penggambar.

7) Pena Gambar
Pena gambar (rapido) tersedia dengan ukuran mata pena dari 0,1 – 1,0 mm. Bila tidak terdapat rapido, sekarang ini telah tersedia banyak penggantinya misal; drawing pen, pen kaligaphy dengan berbagai variasi ukuran. Alat tersebut dapat diperoleh di toko alat tulis kantor.

8) Kuas
Ukuran kuas bervariasi, dari ukuran kecil sampai besar, yaitu mulai nomor 1, 2, 3 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12. Kuas ukuran kecil digunakan untuk melukis / membuat ornamen detil, sedangkan ukuran besar untuk melukis area yang besar, melukis latar belakang atau memblok.
Jenis kuas dibedakan atas bentuk bulunya, antara lain flat, round, filber, dan one stroke. Masing-masing dengan tangkai pendek (short handle) atau tangkai panjang (long handle). Kuas berukuran kecil hingga sedang dengan bulu halus (kuas one stroke) umumnya digunakan untuk cat air, cat poster atau plakat. Kuas untuk cat minyak biasanya berbulu kaku jenis (flat). Kuas dalam pembuatan sablon digunakan untuk membuat klise dan desain gambar tertentu.

9) Tinta Gambar ( Tinta Cina )
Tinta Gambar berbentuk cairan hitam pekat, digunakan untuk membuat desain dan klise. Alat tersebut dapat diperoleh di Toko Alat Tulis.

10) Komputer
Komputer merupakan alat canggih untuk keperluan membuat teks/ lettering. Dengan bantuan komputer pembuatan klise terutama yang berbentuk teks dapat dikerjakan dengan cepat. Apabila usaha percetakan sablon sudah beroplah besar, alat komputer merupakan solusi tepat untuk kelancaran proses usaha.

b. Meja Gambar
Menggambar sebenarnya dapat dilakukan di mana saja, namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan meja khusus untuk menggambar dan peralatan yang lengkap.
Dengan tersedianya meja gambar, sesuatu yang berkaitan dengan desain dan pembuatan klise dapat dikerjakan dengan cepat, efisien, mudah, dan berkaulitas. Sebaiknya meja gambar dilengkapi dengan alat lain yang mendukung proses kerja yaitu; kaca, lampu neon dan penjepit kertas.

c. Alat-alat Pengering
Alat-alat pengering digunakan untuk membantu mempercepat proses pengeringan screen yang telah dilapisi dengan bahan afdruk. Alat yang dapat digunakan untuk membantu proses pengeringan yaitu:
1) Hair Dryer
2) Kompor minyak

1. Hair Dryer atau Kipas Angin
Sebagai alat penunjang, Hairdryer atau Kipas angin digunakan setelah proses afdruk rampung. Screen yang telah diafdruk dan masih agak basah oleh larutan afdruk dikeringkan dengan menggunakan alat ini. Jika menggunakan Hairdryer, jaraknya agar di jaga, yakni tidak terlampau dekat dengan screen. Angin panas yang di keluarkan HairDryer dapat merusak screen akibat panas yang berlebihan. Akibatnya, benang-benang screen meleleh dan rusak. Karena itu, jarak screen dengan Hairdryer yang aman berkisar 15 - 20 cm.
d. Alat-alat Takaran
Alat Takaran digunakan untuk menakar/ menimbang bahan-bahan yang dipergunakan untuk menyablon, baik yang dipergunakan untuk keperluan afdruk maupun bahan-bahan yang digunakan untuk mencetak (cat sablon). Alat yang dapat digunakan untuk menakar/ menimbang yaitu :
1) timbangan
2) gelas ukuran/sendok makan

e. Alat-alat Afdruk
Alat afdruk adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan proses afdruk. Peralatan afdruk terdiri dari :
1) kaca bening tebal 5 mm
2) spon karet tebal 5 cm dan kain hitam
3) papan alas kayu/ triplex tebal 2 cm
4) klise positif ( diapositif )
5) screen printing

2. Bahan Cetak
Bahan cetak (tinta cetak) sablon berbagai macam jenisnya, masing-masing mempunyai sifat sendiri-sendiri dan reaksi yang berbeda-beda terhadap bahan dasar yang akan disablon. Beberapa macam tinta/ cat sablon di antaranya adalah :
Bahan Pracetak untuk keperluan sablon adalah cairan kimia yang digunakan untuk proses pembuatan film (afdruk). Dengan bahan-bahan ini, gambar atau tulisan yang akan dijadikan model dapat dipindahkan ke screen sebagai film. Film ini merupakan acuan atau sarana pencetak gambar pada benda yang akan disablon. Gambar sablon pada benda akan tercetak sesuai dengan bentuk model pada film. Bahan-bahan pencetak ini antara lain larutan afdruk, Penguat afdruk, krim deterjen, Obat penghapus afdruk, screen laquer, dan perekat sintetik.
1. Larutan Afdruk
Larutan afdruk merupakan campuran antara emulsi dan cairan sensitizer (cairan peka cahaya). Di pasaran, kedua bahan ini terdapat dalam satu kemasan dus kecil yang berisi dua buah botol. Botol besar berisi cairan emulsi dan botol kecil berisi cairan sensitizer. Proses pembuatan larutan afdruk pada screen sangat sederhana. Takarlah jumlah emulsi dan sensitizer dengan perbandingan 9 : 1, kemudian campurkan keduanya. Bahan afdruk ini cukup banyak tersedia di pasaran. Karenanya, para peminat cetak sablon mudah.

2. Penguat Afdruk
Penguat Afdruk adalah cairan kimia yang berfungsi menguatkan lapisan afdruk pada screen. Afdrukan yang di lapisi penguat akan lebih kuat dan tidak mudah rontok, sehingga model gambar berupa film yang tercetak pada screen tidak cepat rusak. Cairan penguat yang berwarna merah jambu ini diberikan setelah proses afdruk selesai. Persisnya, setelah proses akhir pengeringan screen. Screen dilapisi penguat dengan menggunakan kapas di bagian dalam dan luarnya. Selanjutnya screen di jemur di terik matahari selama 2 - 3 jam. Setelah kering, screen dapat digunakan. Film pada screen yang telah dilapisi penguat akan bersifat permanen dan sulit untuk di hapus.

3. Krim Deterjen
Krim deterjen atau sabun colek digunakan sebagai peluruh sisa-sisa tinta dan minyak yang masih tertinggal pada layar screen. Hal ini dilakukan setelah proses pencetakan rampung. Jika sisa-sisa tinta atau minyak ini tidak dibersihkan, ketika screen akan digunakan kembali untuk membuat film, larutan afdruk tidak akan menempel dengan baik. Hal ini disebabkan karena daerah afdruk tertahan oleh sisa-sisa minyak, sehingga layar screen tidak dapat mengikat larutan afdruk cukup kuat. Akibatnya saat screen disemprot dengan menggunakan handsprayer untuk proses pengembangan, bagian tersebut akan berlubang bahkan ambrol. Mencuci layar screen dengan menggunakan sabun colek harus dilakukan sebelum dan sesudah layar screen digunakan. Dengan pencucian ini, resiko kegagalan pembuatan afdruk dapat di minimalkan.

4. Obat Penghapus
Obat penghapus digunakan untuk menghapus film setelah screen selesai dipakai. Screen yang telah bersih dapat digunakan kembali un tuk membuat film atau model gambar lainnya. Cara yang paling aman menggunakan obat penghapus adalah dengan menggosokkannya langsung pada layar screen. Screen digosok secara perlahan dengan menggunakan perca atau kapas. Jika penggosokkannya terlampau keras, dikhawatirkan kain screen akan jebol. Beberapa contoh produk obat penghapus yang ada di pasaran antara lain Ulano remover, Photoxol remover, Domisol dan Kaporit.
5. Screen laquer
Screen laquer merupakan cairan yang digunakan untuk mengoreksi hasil afdruk film. Hasil afdruk film pada screen di cek kembali, untuk mengetahui ada bagian yang bocor atau tidak. Jika ada bagian yang bocor atau berlubang, gunakan screen laquer untuk menambalnya. Jika tidak ditambal, daerah yang seharusnya tidak tembus tinta (non image area), akan menjadi tembus tinta (image area). Jika hal ini terjadi, hasil sablon yang tercetak tidak akan sempurna. Screen laquer adalah emulsi khusus yang digunakan untuk menambal bagian yang seharusnya tidak tembus tinta. Cara lain untuk menambal daerah yang bocor adalah dengan menggunakan lakban. Namun, hasilnya tidak serapi dengan menggunakan screen laquer. Kadang-kadang tinta masih dapat merembes pada daerah non image area. Menambal non image area yang bocor cukup dengan mengoleskan screen laquer langsungpada tempatnya. Pengolesan bisa dilakukan dengan menggunakan bilah bambu tipis atau lidi. Setelah kering screen siap digunakan. Fungsi screen laquer bisa digantikan dengan obat afdruk yang tersisa. Cara penggunaannya sama dengan pelapisan screen laquer. Adapun produk screen laquer yang beredar dipasaran adalah Ulano 6.

6. Perekat Sintetik
Perekat sintetik juga digunakan sebagai bahan pendukung dalam proses pracetak. Perekat sintetik ini antara lain berupa lakban, isolasi atau bahan perekat lain yang mudah didapat dipasaran. Bahan-bahan ini selain berfungsi sebagai perekat, juga dapat digunakan untuk menambal daerah non image area yang bocor pada layar screen.

Beberapa nama bahan cetak antara lain :
a.Costal (DT)
Costal (DT) merupakan bahan cetak yang telah jadi berbentuk pasta putih. Penggunaannya tinggal mencampur pasta putih dengan pigmen warna yang dikehendaki dan langsung dapat dipergunakan untuk mencetak. Bila menghendaki warna putih tinggal menggunakan pasta putih tanpa pewarna. Bahan tersebut dapat dipergunakan untuk mencetak kain di atas segala bahan dan warna.
Costal (DT) sangat kuat untuk mencetak di atas segala bahan dan warna dasar, terutama bahan/kain yang mempunyai warna dasar gelap misalnya hitam dan biru. Warna yang dicetak dengan mnggunakan costal (DT) tidak berubah baik dalam keadaan basah maupun kering.

b. Textiles screen printing (DM)
Bentuk bahan pencetak textiles screen printing (DM) adalah berupa pasta putih. Jenis cat ini bila dicetak warna mula-mula tidak kelihatan atau transparan, setelah kering baru warna tersebut akan kelihatan putih. Berbeda dengan costal (DT) bila dicetakkan di atas kain langsung berwarna putih. Demikian pula bila diberi warna. textiles screen printing (DM) waktu masih basah tidak kelihatan, dan baru kelihatan setelah cat kering. Oleh karena itu sebaiknya bahan cat ini digunakan untuk mencetak bahan yang berwarna dasar muda.

c. Fine Ink
Fine Ink merupakan bahan cat yang telah jadi dalam kemasan kaleng. Cat ini digunakan untuk mencetak bahan plastik, kertas karton, kaca, mika, kulit imitasi dan lain-lain.
d. Sandye Colour
Sandye colour merupakan salah satu jenis tinta sablon yang harus meramu/ mencampur sendiri. Bahan-bahan yang dipergunakan sebagai ramuan adalah:
1. Catalys : 20 gram
2. Emulsifier : 50 cc.
3. Binder : 100 cc.
4. Minyak tanah : 500 cc.
5. Air : 300 cc.
6. Sandye colour (pewarna) : 50 cc.
Seluruh bahan dalam perbandingan seperti tersebut di atas dicampur menjadi satu sebagai berikut:
1. Campurkan catalys 20 gram dengan air bersih 50 cc, dan aduk sampai merata.
2. Tuangkan emulsifier sebanyak 50 cc ke dalam hasil campuran (1) dan aduk kembali sampai rata, hingga berbentuk pasta yang kental.
3. Campurkan hasil adukan (2) dengan binder 100 cc. dan aduk sampai rata. Hsil campuran (3) akan berbentuk pasta putih (seperti susu kental).
4. Tuangkan minyak tanah 20 cc. ke dalam campuran (3) dan aduk sampai rata betul.
5. Tuangkan air 10 cc. ke dalam hasil campuran (4) dan aduk sampai betul-betul rata.
6. Kerjakan cara campuran (4) dan (5) terus menerus hingga seluruh minyak tanah (500 cc.) dan air bersih (250 cc.) habis tercampur semua. Hasil campuran ini tetap seperti hasil campuran (3) yaitu berbentuk pasta kental seperti susu putih.
7. Setelah semua bahan tercampur rata betul tuangkan sandye colour sesuai warna yang dikehendaki sebanyak 50 cc. dan aduk kembali hingga rata betul.
8. Hasil campuran (7) ini langsung dapat digunakan untuk mencetak.

Sandye colour adalah cat khusus untuk mencetak bahan-bahan dari kain katun dengan warna dasar putih, karena warna cat sandye colour ini bereaksi dengan warna dasar kain. Jika cat sandye colour dipakai untuk mencetak di atas kain yang sudah berwarna, maka warna hasil pencetakan akan berubah.
Kebaikan cat sandye colour ini adalah tidak membentuk membentuk lapisan di atas kain, sehingga tidak ada ketebalan pada kain yang dicetak.

e. P.V.C. (glass vinyl)
Dipergunakan untuk mencetak mika, kulit, kulit imitasi, kertas dan karton

f. Emco
Cat emco dapat digunakan untuk mencetak kayu, hard board, seng, triplex dan lain-lain.

g. Avian
Cat avian dapat digunakan untuk mencetak kayu, hard board, seng, triplex dan lain-lain.

h. Mowylex
Cat mowylex dapat digunakan untuk mencetak kayu, hard board, seng, triplex dan lain-lain.

i. Screen Proses Glass
Cat Screen Proses Glass dapat digunakan untuk mencetak gelas, kaca, fiber glas dan botol.

PROSES PEMBUATAN KLISE NEGATIF
A. Menyiapkan bahan dan alat
Tahap awal dalam pembuatan klise negatif adalah menyiapkan bahan dan alat yang dipergunakan dalam proses afdruk. Bahan yang digunakan untuk membuat klise negative adalah bahan negatif, yang salah satu di antaranya Chromatin. Banyak bahan lain yang dapat digunakan baik yang dapat diramu sendiri maupun yang dapat dibeli dalam bentuk jadi. Yang umum dipergunakan dan mudah dapat dibeli dalam bentuk jadi adalah Chromatin, sebagaimana telah disebutkan di atas.
Setelah bahan tersedia, sediakan alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan klise negatif. Sedangkan alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan klise negatif, antara lain; Screen Printing (Monyl), mangkok , kuas, penggaris segitiga, alat pengering (hairdryer, kipas angin, kompor minyak) , dan alat afdruk ( kaca , klise positif , spon karet, kertas karbon/ kain warna hitam).

B. Proses Afdruk
Setelah bahan dan alat serta klise positif selesai, langkah selanjutnya proses pembuatan klise negatif. Proses pembuatan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Siapkan monyl (screen) yang akan digunakan untuk klise negetif. Sebelum screen dipergunakan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat ( debu minyak, lemak dan sebagainya) dengan cara mencuci screen tersebut dengan soda api 20 %.
Setelah screen dicuci dengan soda api, diamkan selama sekitar 5 menit, kemudian cuci kembali dengan air bersih. Setelah screen dibersihkan kemudian dijemur sampai kering.
2. Sambil menunggu keringnya screen, buatlah campuran serbuk chromatin dengan air panas ( ± 60ยบ C) dengan perbandingan sekitar : 1 : 5
Misalnya : serbukchromatin : 20 gram dan air panas : 100 cc.
Aduklah kedua campuran tersebut sampai rata betul dan tidak ada butir-butir chromatin yang tersisa. Setelah larutan chromatin betul-betul rata, diamkan sejenak agar dingin di tempat yang gelap (tidak terkena sinar matahari langsung).
3. Ambil screen yang telah kering dan bawalah ke kamar gelap ( kamar gelap adalah ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung). Olesi screen dengan adonan chromatin sampai rata pada bagian luar dan dalamnya dengan menggunakan kuas yang halus. Kemudian ratakan dengan penggaris mika alat perata khusus pada bagian luar dan dalamnya sampai betul-betul rata.
4. Sesudah rata betul, keringkan dengan hairdryer atau kipas angin agar cepat kering.
Bila listrik padam atau pekerjaan dilakukan di tempat yang tidak ada listrik, pengeringan dapat dilakukan dengan kompor minyak. (seluruh proses tersebut dilakukan di kamar/ ruang gelap).
5. Setelah screen (monyl) kering. Siapkan alat-alat afdruk (kaca, spon karet, kertas karbon, dan klise positif.
Susun segala perangkat afdruk dengan susunan sebagai berikut:
 Paling bawah adalah spon karet dan dasarnya, kemudian screen. Di atas screen letakan gambar (klise positip) dalam kedudukan terbalik. Di dalam screen berilah lapisan kertas karbon hitam/ gelap, kemudian letakkan kaca sebagai lapisan yang paling atas.
 Susunan perangkat afdruk tidak boleh terbalik. Yang perlu diperhatihan pada saat meneta perangkat afdruk adalah meletakkan posisi gambar agar tidak terlalu ke pinggir (usahakan tepat di tenagh-tengah)
6. Bila screen telah tersusun seperti gambar 14, bawalah segera keluar dari kamar gelap untuk disinari dengan sinar matahari langsung.
 Waktu penyinaran agar diusahakan screen mendapat sinar matahari secara tegak lurus ( lihat gambar 15).
 Penyinaran dapat dilakukan dengan berjongkok menghadap sinar matahari dan meltakkan peralatan afdruk di atas lutut kanan ( boleh juga lutut kiri). Kaca ditekan ke bawah dengan ibu jari sedangkan jari-jari yang lain menekan spon kari bawah agar masuk ke dalam screen dengan dibantu lutut.
 Hal ini dimaksudkan untuk menekan klise positif agar benar-benar melekat dan betul-betul rata pada screen sehingga tidak ada sinar matahari yang menerobos dari celah-celah yang ada. Penyinaran dilakukan pada terik matahari antara jam 11.00 – 14.00. Lama penyinaran ini tergantung dari jenis bahan afdruk, saat penyinaran, serta cuaca waktu berlangsung (penyinaran).
7. Setelah penyinaran selesai, angkatlah screen dan semua peralatan afdruk dalam posisi yang tidak berubah ke dalam kamar gelap kembali.
 Sesampai di kamar gelap barulah peralatan dapat dibongkar dan segera screen disiram perlahan dengan air dingin sampai rata muka belakang.
 Setelah disiram air dingin sampai rata, baru kemudian disiram air panas yang telah disediakan.
 Pada waktu screen disiram air panas bila penyinaran berjalan dengan sempurna, maka sebagian lapisan chromatin akan rontok dan berbentuk gambar seperti pada klise positif yang diafdruk (posisi gambar terbalik).
 Teruskan penyiraman dengan air dingin kembali dan gosoklah screen pelan-pelan dengan tangan untuk menghilangkan lendir-lendir yang menempel. Kemudian screen dapat dijemur langsung di terik matahari sampai kering.

C. Pemeriksaan Screen
Screen yang telah kering sebenarnya telah siap dipergunakan untuk mencetak. Akan tetapi untuk lebih sempurnanya sebelum screen digunakan untuk mencetak, periksa lebih dahulu apakah ada kebocoran-kebocoran sewaktu afdruk atau mungkin ada bagian-bagian gambar yang masih tertutup oleh lapisan bahan afdruk (chromatin).
Untuk mempermudah pekerjaan pemeriksaan dapat dilakukan di meja gambar dengan menyalakan lampu neon sehingga lubang-lubang yang semestinya tidak ada, akan kelihatan dengan jelas, demikian juga bila ada bagian gambar yang masih tertutup.
Bila dalam pemeriksaan terdapat lubang-lubang segera dapat ditutup dengan sisa chromatin, kemudian dapat dijemur kembali. Akan tetapi, bila gambar masih ada yang tertutup chromatin, dapat dibuka dengan menggunakan soda api 20%. Cara membuka bagian-bagian gambar yang msih tertutup dapat dilakukan dengan menggunakan pena tulis (pena kodok) dengan hati-hati agar soda api tidak merembes ke bagian-bagian lain. Diamkan sekitar 5 menit, kemudian screen dapat dicuci kembali dengan air dan selanjutnya dikeringkan kembali. Pekerjaan pemeriksaan screen dan perbaikan-perbaikan ini biasanya disebut dengan mentusir.
Setelah screen selasai ditursir dan dikeringkan kembali, pekerjaan selanjutnya adalah menempelkan sleerband di bagian belakang screen untuk menutup batas antara kayu bingkai dengan kasa agar bila terjadi perembesan tinta pada sambungan antara bingkai dengan kasa, perembesan tersebut tidak sampai mmbocorkan screen waktu dilakukan pencetakan.

D. Melapisi Screen dengan Screen lack
Olesi bagian dalam screen dengan screen lack sampai rata seluruhnya. (Pengolesan dilakukan dengan menggunakan kapas/ kuas yang dicelupkan dalam screen lack. Setelah itu bagian belakang screen dibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan afduner (sejenis minyak cat) sehingga screen lack yang menempel pada gambar di atas screen akan larut dan terserap oleh kapas.
Lakukanlah pekerjaan ini dengan teliti dan hati-hati agar mendapatkan klise negatif yang sempurna. Bila tahapan tersebut berhasil baik, maka hasil pencetakan nantinya juga akan memuaskan.

OBAT/BAHAN PEMBERSIH SCREEN
Remover Pasta
Pembersih berbentuk pasta ini cukup efektif untuk membersihkan screen yang relatif bersih dari kotoran (sisa tinta), kelebihannya adalah sifatnya yang ramah lingkungan sehingga cukup aman untuk kulit dan tidak akan merusak kain saring anda/screen. Cara penggunaannya : cukup dioleskan secara merata ke bidang screen yang masih terlapisi oleh stencil/obat afdruk (setelah terbebas dari bekas tinta), biarkan obat ini bekerja (sekitar 5 menit), lalu siram dengan air bertekanan tinggi, ulangi proses bila stencil belum bersih sempurna.

Caira Kaporit dan Soda Api (Coustic)
Bahan kimia yang cukup keras ini sudah diakui keandalannya oleh para praktisi sablon untuk menghilangkan bekas stencil/obat afdruk, terutama karena harganya yang sangat terjangkau. Kekurangannya adalah kalau digunakan secara berlebihan dapat merusakkan kain saring/screen.
Cara penggunaan : larutkan bubuk kaporit dengan air hangat secukupnya (usahakan anda membeli serbuk kaporit yang berbentuk tepung halus, bukan yang butiran) aduk sampai merata, lakukan yang sama dengan soda api (hati–hati soda api akan menimbulkan reaksi kimia ketika dilarutkan dengan air, jadi gunakan wadah yang tahan panas dan jangan dekat–dekat ketika proses ini terjadi), campur kedua cairan ini menjadi satu dengan perbandingan 1 : 1, siramkan cairan ini ke screen yang ingin anda bersihkan, gosok secara perlahan dan merata menggunakan sikat gigi bekas, diamkan beberapa saat, setelah obat afdruk terlihat meluntur, siram dengan air bertekanan tinggi sampai screen bersih secara sempurna.

Pembersih Cair
Mirip seperti cairan kaporit & soda api, namun lebih bersahabat terhadap kain saring / screen. Daya bersihnya cukup bagus, penggunaannya sangat mudah cukup disiramkan saja, diamkan beberapa saat sampai obat bekerja, lalu siram dengan air bertekanan tinggi.

Ghost Remover/Fabric Regenerator
Yang dimaksud disini adalah terjadinya pembayangan yang disebabkan oleh tinta yang tersangkut disela–sela jaring kain saring/screen. Biasanya pembayangan ini sulit sekali dibasmi/diapus oleh obat pembersih stencil/obat afdruk biasa, dan kalau dibiarkan bisa mengganggu saat pencetakan berikutnya. Jadi untuk menghilangkan sisa-sisa tinta yang menepel bisa menggunakan Ghost Remover/Fabric Regenerator Pasta untuk menghilangkannya, cara penggunaannya mirip dengan Remover Pasta.
Degreaser
Sebenarnya obat ini fungsinya untuk membersihkan sisa–sisa kotoran yang masih menempel di screen seperti ; debu, minyak, tinta, dsb. Ada yang berbentuk pasta dan ada juga yang berbentuk cairan. Meskipun fungsinya cukup penting sebagai salah satu rangkaian dalam proses pembersihan screen, namun banyak praktisi sablon di Indonesia yang tidak menggunakannya, apalagi alasannya kalau bukan karena harganya yang mahal. Alternatif murah yang bisa anda gunakan adalah dengan menggunakan campuran sabun colek dengan M 3 (meskipun sedikit menyimpang karena M 3 itu sebenarnya minyak). Bila anda ingin agar screen anda awet dan selalu bersih, maka sebaiknya anda selalu menggunakan obat degreaser ini sebelum anda menggunakan obat pembersih stencil/obat afdruk, juga setelah obat afdruk tersebut dibersihkan dari screen (untuk menghilangkan sisa obat pembersih yang masih tersisa di screen, karena dapat mempengaruhi hasil afdrukan anda selanjutnya).

8 komentar:

  1. postingan yg mantap n berkualitas.baru kali ini baca postingan yg ga pasaran.

    BalasHapus
  2. ada gambarnya gak??

    BalasHapus
  3. Sangat membantu para calon pekerja

    BalasHapus
  4. yang bisa buat sablon batu prasasti tinta apa ya

    BalasHapus
  5. Cara membuat Film Sablon, cara sablon, cara membuat tinta sablon? Bandung, email syahrulwins@gmail.com

    BalasHapus
  6. kak mau tanya.. kalau domisol dan redusol untuk bahan percetakan unsur bahan kimianya apa ya?

    BalasHapus